Rekonsiliasi Bank dapat diartikan sebagai proses penyesuaian informasi catatan kas menurut perusahaan dan menurut bank.
Setiap akhir bulan, bank wajib menyampaikan laporan tentang perubahann saldo giro yang disebut dengan laporan bank. Laporan ini memuat informasi mengenai (1) saldo awal bulan, (2) saldo mutasi penambahan dan pengurangan saldo, (3) biaya administrasi bank seperti jasa giro dan biaya administrasi bank.
Pencatatan pada kas perusahaan dan pencatatan pada rekening bank, seringkali terdapat perbedaan. Oleh karena itu perusahaan perlu membandingkan laporan bank dengan catatan kas perusahaan, apabila terdapat perbedaan maka perusahaan perlu membuat rekonsiliasi bank.
Untuk melakukan rekonsiliasi bank, perusahaan harus mempunyai data catatan penerimaan dan pengeluaran kas. Berdasarkan data saldo awal dan mutasi kas akan diperoleh saldo pencatatan menurut perusahaan.
Perusahaan akan menerima rekening koran yang berisikan mutasi pencatatan kas oleh bank. Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan mutasi kas dalam catatan perusahaan dan mutasi kas dalam catatan rekening bank. Rekonsiliasi bank biasanya dibagi dalam dua bagian :
Perbedaan saldo menurut laporan bank dengan menurut saldo pencatatan perusahaan disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Cek yang masih beredar
Perusahaan mengeluarkan cek untuk pembayaran utang dagang kepada kreditur atau supplier. Perusahaan akan mencatat cek tersebut dalam pembukuan perusahaan sebagai pengurang kas atas giro di bank, sedangkan pihak kreditur/penerima cek belum tentu langsung mencairkan cek tersebut, sehingga bank belum mencatat pengeluaran cek tersebut (belum di debit oleh bank).
Cek yang masih beredar akan mengoreksi (mengurangi) besarnya saldo kas di bank menurut rekening koran (catatan bank).
2. Desposit in Transit (Setoran dalam perjalanan)
Setoran perusahaan yang dilakukan pada saat akhir bulan atau akhir tahun. Perusahaan telah mencatat setoran tersebut, akan tetapi pihak bank belum mencatat karena melewati jam setor di bank (belum dikredit oleh bank).
Setoran dalam perjalanan ini sifatnya akan mengoreksi (menambah) besarnya saldo kas dibank menurut rekening koran bank (catatan bank).
3. Cek kosong
Cek yang dikembalikan oleh bank karena tidak cukup dana ini akan mengoreksi (mengurangi) kembali besarnya saldo kas di bank menurut catatan kas perusahaan.
Dalam pembukuan perusahaan (melalui jurnal koreksi), cek tidak cukup dana ini lalu akan dibebankan kembali ke pelanggan bersangkutan, yaitu dengan cara memumculkan kembali akun piutang usaha dan mengkredit akun kas di bank.
4. Wesel dan Bunga yang Ditagih Lewat Bank
Apabila ada tagihan piutang wesel dilakukan oleh bank, maka perusahaan baru akan mengetahui hasil penerimaan tagihan beserta bunganya pada awal bulan berikutnya, hal ini menyebabkan saldo kas pada bank bertambah tetapi perusahaan belum mencatatnya.
Untuk itu perusahaan akan menambah saldo kas di bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. Caranya adalah dengan mendebit akun kas di bank sebesar nilai nominal wesel tagih ditambah bunganya, dan mengkredit akun piutang wesel pelanggan bersangkutan (sebesar nilai nominal tadi) serta juga mengkredit akun pendapatan bunga atas wesel tagih tersebut.
5. Bunga bank atas Saldo Rekening (Jasa Giro)
Hasil pendapatan bunga oleh perusahaan belum mencatatnya, karena baru mengetahui jumlahnya di bulan berikutnya. Maka perusahaan dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan menambah saldo kas di bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. Caranya adalah dengan mendebit akun kas di bank dan mengkredit akun pendapatan bunga sebesar jasa giro yang diperoleh.
6. Biaya Jasa Bank.
Biaya-biaya ini meliputi biaya administrasi, biaya kliring, biaya penagihan piutang lewat bank, biaya cetak buku cek dan biaya lainnya yang dibebankan ke rekening nasabah sehubungan dengan pemanfaatan fasilitas atau jasa yang diberikan bank.
Perusahaan dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan mengurangi saldo kas di bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. Caranya adalah dengan mendebit akun beban administrasi lainnya dan mengkredit akun kas di bank sebesar biaya administrasi yang dibebankan.
7. Kesalahan dalam pencatatan
Jika jumlah tertentu telah salah dicatat oleh perusahaan, maka selisih jumlah kesalahan tersebut seharusnya ditambahkan atau dikurangkan dari saldo kas di bank menurut catatan perusahaan, disertai dengan pembuatan jurnal koreksi.
Demikian juga jika jumlah tertentu salah pencatatan oleh pihak bank, maka selisih jumlah kesalahan tersebut seharusnya ditambahkan atau dikurangkan dari saldo kas di bank menurut catatan bank, tanpa perlu membuat jurnal koreksi dalam pembukuan perusahaan.
Secara Ringkas Faktor yang mempengaruhi Rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
Bagi Perusahaan
A. Menambah saldo perusahaan
1. Penerimaan yang sudah dicatat oleh Bank tapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya:
- Hasil inkaso Bank
- Jasa giro
- Transfer Bank
2. Kesalahan perusahaan mencatat pengeluaran perusahaan terlalu besar
3. Kesalahan perusahaan mencatat penerimaan terlalu kecil
B. Mengurangi saldo perusahaan
1. Pengeluaran yang sudah dicatat oleh Bank tapi belum di catat oleh perusahaan, misal:
- Biaya administrasi Bank
- Cek ditempat
2. Kesalahan perusahaan mencatat pengeluaran terlalu kecil
3. Kesalahan perusahaan mencatat penerimaan terlalu besar
4. Setoran cek tidak cukup dana/cek kosong
Bagi Bank
A. Menambah saldo Bank
1. Setoran atau penerimaan perusahaan yang sudah dicatat oleh perusahaan tapi belum dicatat oleh Bank, misalnya:
- setoran dalam proses
- penerimaan tagihan belum disetor ke Bank
2. Kesalahan Bank mencatat pengeluaran perusahaan terlalu besar
3. Kesalahan Bank mencatat penerimaan perusahaan terlalu kecil
B. Mengurangi saldo Bank
1. Pengeluaran yang sudah dicatat oleh perusahaan tapi belum dicatat oleh Bank, misalnya: - cek dalam peredaran/cek beredar
2. Kesalahan Bank mencatat pengeluaran perusahaan terlalukecil
3. Kesalahan Bank mencatat penerimaan perusahaan terlalu besar.
PT. MasTra telah menerima rekening koran dari Bank Binakas per 31 Juli 2019 yang menunjukkan jumlah saldo sebesar Rp 12.200.000.
Pada tanggal 1 Juli 2019 perkiraan bank di buku besar PT. MasTra menunjukkan saldo sebesar Rp. 11.250.000. Pada bulan Juli 2019 buku penerimaan kas menunjukkan jumlah sebesar Rp. 7.431.000. sedangkan buku pengeluaran kas menunjukkan jumlah sebesar Rp. 7.088.500. Data yang berhubungan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
1. Cek-cek yang beredar sebesar Rp 1.800.000
(Mengurangi saldo kas bank)
2. Telah dikredit oleh bank, jasa giro bulan Juli 2019 sebesar Rp 145.000
(Menambah saldo kas perusahaan)
3. Cek Nomor 10203 sebesar Rp. 105.000 dicatat dalam laporan buku pengeluaran sebesar Rp.195.000.
(Menambah saldo kas perusahaan)
4. Sedangkan cek nomor 10217 sebesar Rp 277.500 dibukukan sebesar Rp 7.500. Seluruhnya untuk pembelian barang dagangan.
(Mengurangi saldo kas perusahaan)
5. Setoran kas sebesar Rp 1.200.000 pada tanggal 31 Juli 2019 belum dicatat dalam rekening koran bank karena kas bank sudah tutup.
(Menambah saldo kas Bank)
6. Bank telah membebankan biaya administrasi bulan Juli 2019 sebesar Rp 7.500 dan ongkos buku cek sebesar Rp 3.500. Jumlah tersebut belum dibukukan oleh PT.MasTra
(Mengurangi saldo kas perusahaan)
7. Bank telah mengkredit rekening PT. MasTra atas kiriman uang sebesar Rp 7.196.000 yang diterima dari pelanggan untuk melunasi hutangnya.
(Menambah saldo kas perusahaan)
8. Setoran cek yang diterima dari PT. MasTra sebesar Rp 6.800.000 pada tanggal 28 Juli 2019 telah ditolak karena saldo tidak mencukupi.
(Mengurangi saldo kas perusahaan)
Diminta :
Buatlah Bank Rekonsiliasi per 31 Juli 2019 untuk menyesuaikan/ mencocokkan saldo menurut rekening koran dengan saldo menurut perkiraan bank.
a. Laporan Rekonsiliasi Bank
b. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.
Jawab:
a. Rekonsiliasi Bank
b. Jurnal Penyesuaian
Contoh 2: Catatan PT KarimaSukses,
saldo kas mereka Rp 2.000.00,-. Sedangkan
berdasarkan rekening koran Bank CBA, saldo kas dari PT KarimaSukses adalah Rp 1.880.000,-. Data yang berhubungan rekonsiliasi bank adalah sebagai
berikut:
1.
Cek yang masih
dalam peredaran hingga tanggal 30 Desember 2021 adalah sebagai berikut:
- Nomor
0612 senilai Rp 50.000,-.
- Nomor
0712 senilai Rp 100.000,-.
- Nomor
0912 Senilai Rp 300.000,-.
2.
Setoran Rp 600.000,- rupiah belum
tercantum di dalam rekening koran Bank CBA.
3. Bank CBA memberikan beban rekening giro perusahaan
dengan memberlakukan biaya administrasi bank sebesar Rp 15.000,-dan transaksi tersebut baru diketahui pada tanggal 31
Desember 2021.
4. Cek yang ditarik untuk PT KarimaSukses senilai Rp 1.550.000,-ternyata salah catat di bagian pembukuan perusahaan
menjadi sebesar Rp 1.505.000,-
5.
Pada tanggal 28
Desember 2021 ada seorang pelanggan yang meminta kembali cek yang sudah dibayar
pada perusahaan pada tanggal 27 Desember 2021, senilai Rp 100.000,- tersebut sudah
disetorkan pada pihak bank dan sudah dicatat pada tanggal 29 Desember yang
diperlakukan seperti cek kosong.
6.
Bank CBA sudah menagih piutang wesel perusahaan Rp 200.000,-yang baru diketahui pada tanggal 31 Desember 2021.
7. Rekening koran yang dikeluarkan bank CBA menampilkan
adanya pengurangan sebesar Rp 90.000,-untuk cek
nomor 0412 yang semestinya adalah Rp 80.000,-.
Diminta :
Buatlah Bank Rekonsiliasi per 31 Juli 2021 untuk
menyesuaikan/ mencocokkan saldo menurut rekening koran dengan saldo menurut
perkiraan bank.
a. Laporan Rekonsiliasi Bank
b. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.
Jawab:
a. Laporan Rekonsiliasi bank
b. Jurnal Penyesuaian
Komentar
Posting Komentar